Penulis :12 elektronika 1
Sumber Tegangan Listrik Arus
Bolak-Balik Dan
Tanggapan Resistor Pada Arus
Listrik Bolak-Balik
tugas
:
a. Sumber Tegangan Listrik Arus Bolak-Balik
b. Tanggapan Resistor Pada Arus Listrik Bolak-Balik
A. Sumber
Tegangan Listrik Arus Bolak-Balik
Hukum Faraday menyatakan apabila fluks magnetik berubah maka dapat
dihasilkan suatu gaya gerak listrik (GGL) induksi. Jika suatu koil diputar pada
ruang yang terdapat medan magnet, maka dihasilkan gaya gerak listrik induksi
yang berubah dengan waktu secara sinusoida, yang dikenal sebagai arus bolak
balik (ac). Prinsip kerja putaran koil inilah yang digunakan dalam sumber
tegangan arus bolak balik (ac) atau dikenal dengan istilah generator arus bolak
balik (ac).
Gambar 1.Simbol untuk sumber tegangan bolak balik adalah
menyatakan bahwa
tegangan berubah sinusoida terhadap waktu.
Simbol untuk sumber tegangan bolak balik dinyatakan dalam Gambar 1,
yang secara matermatis dinyatakan dalam rumus berikut :
Keterangan :
nilai maksimum Vm disebut amplitudo sumber
tegangan bolak balik.
Fungsi sinusoida yaitu sin(ωt) menyatakan fase tegangan
sumber dengan sudut fase sebesar ωt. Tegangan berubah dari Vm sampai dengan –Vm karena fungsi sinus berubah dari 1 ke –1. Grafik tegangan sebagai fungsi waktu
ditunjukkan dalam Gambar 2 sebagai berikut:
Gambar 2.Grafik
sumber tegangan sinusoida dengan amplitudo V0.
Karena tegangan tersebut
memenuhi fungsi sinus maka nilai tegangan pada saat t dan saat
t + T adalah tepat
sama, sehingga T disebut periode. Frekuensi f didefinisikan
sebagai
f = 1/T dengan satuan s–1 atau hertz
(Hz). Sedangkan frekuensi sudut adalah ω = 2πf. Untuk memudahkan
pembacaan maka huruf kecil digunakan menyatakan besaran yang
berubah terhadap waktu, sebaliknya huruf kapital untuk besaran
yang konstan.
Apabila sumber tegangan dihubungkan dengan rangkaian RLC maka
energi yang diberikan akan habis dalam resistor. Setelah bekerja selama rentang
waktu peralihan, arus AC akan mengalir dalam rangkaian dan memberikan tanggapan
kepada sumber tegangan. Arus dalam rangkaian inilah yang dirumuskan
sebagai
yang juga berosilasi dengan frekuensi yang sama dengan sumber
tegangan, namun dengan amplitudo arus Im serta
memiliki beda fase
yang bergantung frekuensi sumber.
Contoh soal :
Suatu sumber tegangan bolak-balik mempunyai harga tegangan sebagai
fungsi waktu sebgai berikut :
V = 100 sin 100t volt. Hitung :
a)
Tegangan
maksimum
b)
Tegangan
puncak ke puncak
c)
Tegangan
efektif
d) Frekuensi anguler
e)
Periode
f)
Frekuensi
Penyelesaian :
Samakan persamaan sinusoidal tegangan ac dengan tegangan
sinusoidal yang di ketahui :
V = Vm sin t Vm
= 100 volt
V = 100 sin 100 t = 100
rad/s
a)
Tegangan
maksimum Vm = 100 volt
b)
Tegangan
puncak ke puncak Vpp sama dengan 2 kali tegangan maksimum
Vpp = 2 Vm = 2 (100 volt) = 200 volt
c)
Tegangan
efektif Veff di hitung dengan persamaan
Veff = = = 100 volt
d) Frekuensi anguler = 100 rad/s
e)
Periode T
di hitung dari frekuensi anguler
= T = = = s
f)
Frekuensi f adalah kebalikan periode :
f = = = Hz
B. Tanggapan
Resistor Pada Arus Listrik Bolak-Balik
Sebelum meninjau rangkaian R, L, dan C dalam
berbagai variasi
sambungan rumit berikut akan ditinjau lebih dahulu rangkaian
tunggal
yang hanya ada satu elemen yaitu salah satu diantara resistor,
induktor
atau kapasitor yang dihubungkan dengan sumber tegangan sinusoida.
Tinjau resistor R yang dihubungkan dengan generator arus
bolak balik
(ac) seperti :
Gambar 3.Resistor
dalam rangkaian sumber tegangan bolak balik.
Hukum kedua Kirchhoff untuk rangkaian resistor dalam sumber
tegangan bolak balik seperti :
bila v(t)
adalah tegangan pada sumber tegangan bolak balik dan vR(t)
adalah tegangan sesaat pada kedua ujung resistor sehingga :
arus sesaat pada resistor adalah :
sedangkan arus maksimum pada resistor adalah :
Tampak bahwa arus sesaat pada resistor iR(t),
sumber tegangan bolak balik v(t) dan tegangan sesaat pada
resistor vR(t) adalah sefase satu sama lain, artinya
ketiganya mencapai maksimum dan minimum dalam waktu yang sama. Fase arus pada
resistor sama dengan fase sumber tegangan bolak balik yaitu sesuai dengan
fungsi sin(ωt).
Hubungan antara iR(t) dengan
vR(t) dapat juga dinyatakan dengan diagram
fasor. Suatu fasor adalah vektor yang berputar dengan arah kebalikan arah jarum
jam dengan kecepatan sudut ω. Panjang vektor merupakan amplitudo, sedangkan
proyeksi vektor pada sumbu vertikalnya merupakan nilai sesaat dari besaran yang
berubah terhadap waktu tersebut.
fasor
tegangan sesaat pada resistor vR(t) memiliki amplitudo VRm
dan
proyeksinya
ke arah vertikal adalah VRm sin(ωt) yang nilainya sama
dengan tegangan sesaat vR(t).
(a) Arus dan tegangan pada resistor
bergantung waktu secara
sinusoida
(b) Diagram fasor untuk resistor
dalam rangkaian arus bolak balik
(ac)
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
min kok gak bisa di kopas??
ReplyDeleteterimakasih banyak gan atas infonya
ReplyDeletesalam rajaistrik.com