MENERAPKAN KONSEP LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK
ü
Nilai
RMS pada listrik arus bolak-balik
ü
Perhitungan
daya pada listrik arus bolak-balik
1.
Nilai
RMS pada listrik arus bolak-balik
A.
Penjelasan
Nilai
arus bolak balik tidak dapat diukur langsung dengan alat ukur arus seperti
ampermeter ataupun galvanometer. Karena alat ukur biasanya hanya dapat membaca
nilai rerata dari arus bolak balik, sehingga tidak mampu membaca nilai sesaat
ataupun nilai maksimum arus bolak balik. Nilai rms untuk arus bolak balik
adalah nilai arus searah yang menghasilkan energi (berupa panas) yang sama bila
arus bolak balik tersebut melalui suatu resistor yang sama dan dalam rentang
waktu yang sama. Karena nilai tegangan sesaat dari sumber tegangan bolak balik
tidak dapat diukur maka digunakan nilai rerata dari nilai sesaat yang dihitung
selama satu periode.
B.
Rumus
Nilai rerata arus
bolak balik adalah :
Nilai rerata langsung
untuk nilai arus adalah nol, hal ini mudah dimengerti karena arus bolak balik
merupakan fungsi sinusoida dan dijumlahkan dalam batas satu periode. Agar hasil
pererataan tidak nol, maka yang direratakan adalah kuadratnya, selanjutnya
diambil akar terhadap nilai rerata tersebut.
Untuk selanjutnya,
nilai arus atau tegangan yang berubah terhadap waktu secara sinusoida, lebih
mudah dikaitkan dengan nilai akar dari hasil perataan terhadap nilai kuadrat
besaran tersebut yang dikenal sebagai nilai rms. Jadi, nilai rms arus adalah
nilai arus maksimum pada resistor dibagi dengan akar dua:
Sesuai
dengan hukum Ohm, dengan cara yang sama, nilai rms tegangan pada resistor:
Penting
untuk ditekankan adalah nilai rms terdefinisi dari perhitungan jumlah panas
apabila arus bolak balik dilewatkan resistor, sehingga nilai arus atau tegangan
rms selalu terhadap nilai maksimum arus atau tegangan pada resistor.
Perhitungan daya terpakai pada resistor dalam rangkaian arus bolak balik,
dengan menggunakan konsep arus DC adalah
Sedangkan
perhitungan daya pada resistor R dalam rangkaian arus bolak balik,
dengan nilai root–means–square (rms) didapat.
Dari
perhitungan daya tersebut dapat dipahami bahwa nilai rms suatu arus bolak balik
adalah apabila nilai arus tersebut dapat memberikan daya listrik yang sama
dengan nilai daya apabila arus bolak balik dianggap sebagai arus searah (DC).
C.
Contoh
Soal Dan Penyelesaian
1..Jika sebuah kawat penghantar listrik
dialiri muatan listrik sebesar 360coulomb dalam waktu 1 menit, tentukan kuat arus listrik
yang melintasikawat penghantar tersebut !
2.
Perhitungan
daya pada listrik arus bolak-balik
A.
Penjelasan
Pada rangkaian arus
bolak balik biasanya terdiri atas sumber tegangan atau generator arus bolak
balik dan rangkaian kombinasi elemen R, L, dan C. Salah satu
sifat penting dari sifat elemen R, L, dan C terhadap sumber
tegangan bolak balik adalah bahwa tidak ada kehilangan daya dalam rangkaian
kapasitif minduktor maupun kapasitor. Namun bila resistor dihubungkan sumber
tegangan bolak balik, maka energi generator listrik akan habis sebagai energi
panas pada resistor. Artinya, energi yang melewati resistor akan berubah
menjadi energi panas, dan tidak dapat diambil kembali oleh rangkaian listrik.
Tetapi kapasitor dihubungkan dengan sumber tegangan bolak balik maka, setengah
energi sumber tegangan bolak balik disimpan di dalam kapasitor, setengah lagi
di kembalikan ke rangkaian arus bolak balik. Bila inductor dihubungkan dengan
sumber tegangan bolak balik,energi sumber tegangan bolak balik digunakan untuk
melawan GGL induksi dari induktor dan energi disimpan dalam induktor. Namun
apabila arus dalam rangkaian mulai berkurang, energi dikembalikan ke rangkaian
lagi.
B.
Rumus
Daya rerata dari
generator arus bolak balik diubah menjadi energi dalam pada resistor sesuai
dengan
untuk cos φ disebut
faktor daya.
C. Contoh Soal Dan
Penyelesaian
1.
Sebuah lampu
yang bertuliskan 60 watt dihubungkan dengan sumber tegangan 100 volt dalam
sebuah rangkaian listrik. Berapakah besarnya kuat arus listrik yang mengalir
dalam rangkaian tersebut?
No comments:
Post a Comment